Public People .
. . . . . . . . . . . . . Arthur Kornberg (1918 - 2007)
Arthur Kornberg (New York City, 3 Maret 1918–California, 26 Oktober 2007) adalah seorang biokimiawan Amerika Serikat. Kornberg dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran untuk “penemuannya pada mekanisme sintesis biologis asam deoksiribonukleat (DNA)” bersama dengan Severo Ochoa di Universitas New York.
Kornberg dididik di City College, New York City. Ia menerima gelar S.Si pada 1937, disusul oleh S.Ked di University of Rochester pada 1941. Kornberg memiliki tingkat bilirubin yang bertambah dalam darahnya—dikenal sebagai sindrom Gilbert—dan selama di Fakultas Kedokteran ia mengadakan survei mahasiswa untuk membuktikan betapa umum keadaan itu. Hasil ini diterbitkan di karya penelitian pertamanya pada 1942.
Dari 1941 hingga 1942, Kornberg berkesempatan praktek kerja di Strong Memorial Hospital di Rochester, New York. Setelah menyelesaikan pelatihan dokter ia bergabung di dinas militer sebagai letnan di United States Coast Guard, menjabat sebagai dokter kapal pada 1942. Rolla Dyer, direktur Institut Kesehatan Nasional (NIH), telah mencatat dalam karyanya mengenai sindrom Gilbert dan mengundangnya untuk bergabung dengan tim peneliti di Laboratorium Gizi NIH. Antara 1942-1945, karya Kornberg ialah pemberian diet terspesialisasi pada tikus untuk menemukan vitamin baru.
Bagi Kornberg ini membosankan dan ia malah tertarik pada enzim. Ia pindah ke laboratorium dr. Severo Ochoa di Universitas New York pada 1946, dan mengambil kursus musim semi diUniversitas Columbia untuk menjembatani pengetahuannya pada kimia organik dan fisika saat belajar teknik pemurnian enzim. Ia menjadi ketua Seksi Enzim dan Metabolisme di NIH antara 1947-1953. Di sana ia bekerja pada pengertian produksi adenosin trifosfat dari NAD dan NADP, yang lalu ia lanjutkan dengan meneliti bagaimana DNA dibangun dari molekul yang sederhana.
Pada 1953, ia menjadi Profesor Kepala Bagian Mikrobiologi di Universitas Washington, St. Louis, Missouri, hingga 1959. Di sana ia melanjutkan penelitian dengan enzim yang menciptakan DNA. Pada 1958, Kornberg berhasil mengisolasi DNA yang mempolimerisasi enzim, yang kini dikenal sebagai DNA polimerase I. Keberhasilannya ini membuatnya meraihPenghargaan Nobel di tahun berikutnya.
Pada 1960, ia menerima gelar LL.D. lagi dari City College, disusul dengan D. Sc. di Universitas Rochester pada 1962. Ia menjadi Profesor dan Kepala Bagian Eksekutif Biokimia diUniversitas Stanford sejak 1959.
Dari 1962 hingga 1970, pada pertengahan karyanya pada sintesis DNA, Kornberg mencurahkan separuh usaha penelitiannya untuk memastikan bagaimana asam deoksiribonukleat tersimpan pada spora, mekanisme replikasi apa yang terlibat, dan bagaimana spora-spora itu melahirkan sel-sel baru. Inilah daerah sains yang kompleks, dan meski beberapa proses dibuat, akhirnya Kornberg meninggalkan penelitian ini.
Pada tahun 2005, Kornberg masih mempertahankan riset laboratorium aktif di Universitas Stanford, dan secara berkala menerbitkan karya ilmiah. Selama beberapa tahun, fokus penelitiannya ialah metabolisme polifosfat anorganik.
Di samping menerima Penghargaan Nobel, Kornberg dianugerahi Paul-Lewis Laboratories Award in Enzyme Chemistry dari American Chemical Society (1951), gelar L.H.D. dari Yeshiva University (1962), dan National Medal of Science (1979). Ia juga anggota National Academy of Sciences, Royal Society London, dan American Philosophical Society.
Kornberg telah menerbitkan beberapa buku termasuk For the Love of Enzymes: The Odyssey of a Biochemist dan The Golden Helix: Inside Biotech Ventures.
0 komentar: